Minggu, 15 November 2009

SAFARI – A SOLO EXHIBITION BY AGAN HARAHAP

MES 56

Bersafari bersama Bang Agan…

Seekor komodo ditengah ruang redaksi, Tyrannosaurus di kamar mandi hotel, seekor gajah dipintu masuk ruang kantor, seekor burung unta tengah menunggu di kassa supermarket, dan sepasang babi berasyik-masyuk di toilet. Sekilas kita akan mengernyitkan dahi bila mendengarnya, karena hal tersebut jelas mustahil kita temui sehari-hari di sekitar kita. Apalagi bagi masyarakat urban. Mungkin harus bertandang ke kebun raya dulu untuk melihat seekor burung unta.

Image and video hosting by TinyPic

Itulah yang coba dirangkum oleh Agan Harahap, seorang fotografer sebuah majalah musik ibukota. Binatang-binatang yang tak pernah terpikirkan oleh kita masuk kedalam aktivitas manusia, ditangkap secara spontan oleh Agan. Stok foto yang tadinya hanya iseng belaka dipadukan dengan keahliannya mengolah gambar secara digital. Dan hasilnya adalah karya-karya fotografi dengan tema yang unik, seunik idenya, seperti yang disebut di awal paragraf.

Image and video hosting by TinyPic

Mungkin saja kita hanya melihat sisi jenaka atau keisengan seorang Agan dalam karya-karyanya. Tapi bila kita mau lebih dalam mengamati dan menggali tak urung kita dapat menangkap sesuatu dari setiap sentuhan yang tertuang. Kegiatan Agan memparodikan aktivitas binatang di dunia yang notabene dikuasai manusia sedikit banyak mampu mendeskripsikan bagaimana posisi binatang ini disekeliling manusia; binatang pun adalah makhluk yang perlu dihargai.

Di sela-sela kesibukannya memotret, Agan kerap kali iseng menggunakan software-software grafis guna mengekspresikan ide yang ada di kepala, tak jarang karya-karya olah digitalnya bersifat absurd, tidak logis, dan aneh. Tapi justru disitulah letak kebebasan berekspresi yang tiada batas, Agan membiarkan imajinasinya larut dalam dunia tak berbatas dimana semuanya menjadi mungkin. Tengok saja beberapa karyanya di situs web macam Deviantart dan Flickr. Semua karyanya memadukan skill fotografi dengan eksplorasi digital imaging yang mantap.

Upaya Agan mendekonstruksi dunia manusia dengan dunia binatang tampaknya cukup berhasil memanipulasi imajinasi kita. Perbedaan bagaikan langit dan bumi antara manusia dan binatang dibuat hanya setipis kertas. Ataukah mereka hanya makhluk anakronistis? Paling tidak kita dapat membayangkan bahwa mereka dapat hidup berdampingan dengan manusia. Ah, Seandainya saja mereka dapat berbicara…

Teks: Adi Renaldi

Foto: MES56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar